Lava di Hawai Kisah Panas si Merah yang Bikin Pulau Tumbuh
Pernah dengar soal Hawaii? Pasti, dong! Kepulauan cantik yang sering muncul di wallpaper komputer, tempatnya para peselancar keren dan, tentu saja, tempat lava paling hits sedunia!
Mungkin di pikiran kita, lava itu horor, kayak di film-film yang menghancurkan kota dalam sekejap. Tapi, lava di Hawai itu beda, lho. Dia itu kayak tetangga yang suka pindahan rumah, bergeraknya pelan, tapi kalau sudah pindah, dia bawa semua perabotan dan bikin rumah baru yang kokoh. Lava di sini adalah arsitek ulung yang terus membangun dan memperluas pulau. Bayangkan, dia adalah alasan kenapa kepulauan ini ada!
Nah, sebelum kita “terjun” lebih dalam ke kolam magma ini (tapi jangan beneran, ya!), mari kita pahami dulu, kenapa sih lava di Hawai itu begitu istimewa? Kenapa dia sering disebut “lava yang santai”? Yuk, kita bedah pelan-pelan sambil ngopi, anggap saja kita lagi nongkrong di tepi kawah yang lagi “batuk-batuk” kecil.
Kenapa Lava Hawai Itu Beda (dan Lebih Santai)?
Coba deh, kita bayangkan ada dua jenis karakter di sinetron. Yang satu itu tipe yang emosian, meledak-ledak, dan kalau marah, langsung lempar vas bunga (ini tipe gunung berapi kayak Krakatau). Yang satu lagi, tipe yang santuy, kalau kesal cuma menggerutu pelan sambil jalan kaki cepat (ini tipe Gunung Berapi Perisai di Hawai).
Hawai ini didominasi oleh Gunung Berapi Perisai (Shield Volcano), yang bentuknya landai, bukan kerucut tinggi dan lancip. Kenapa landai? Karena lava-nya!
Lava di Hawai, terutama yang keluar dari Kīlauea atau Mauna Loa, itu punya viskositas rendah atau gampang banget mengalir. Dia itu “cair” banget, kayak sirup yang tumpah, bukan kayak adonan kue yang kental. Karena encer, gas yang ada di dalamnya juga gampang lepas. Jadi, ketika letusan terjadi, dia jarang meledak dengan dahsyat. Lebih seringnya, dia cuma meluber pelan-pelan, kayak aliran madu panas. Inilah yang membuatnya dijuluki “lava yang santai.”
Ini dia dua jenis lava paling terkenal di Hawai
Lava Pahoehoe Si “Tampan” yang Mengkilap
Pahoehoe (dibaca: Pa-ho-e-ho-e) ini adalah lava yang paling sering kita lihat dalam foto. Permukaannya mulus, bergelombang, dan sering kali mengkilap, kayak kulit gajah yang baru dicuci. Istilah Pahoehoe sendiri dalam bahasa Hawai berarti seperti tali. Kenapa? Karena saat dia mendingin, permukaannya mengerut dan membentuk pola-pola seperti tali yang melilit. Lucu, ya? Lava yang baru keluar ini kecepatannya bisa lumayan lho, tapi begitu dia mulai mendingin, ya jadi kalem lagi.

Lava ‘A’ā: Si “Kasar” yang Ribut
Lava ‘A’ā (dibaca: Ah-ah) ini kebalikannya Pahoehoe. Dia kental, lebih lambat, dan punya permukaan yang sangat kasar, tajam, dan pecah-pecah kayak remah-remah biskuit raksasa. Istilah ‘A’ā ini konon katanya diambil dari jeritan orang yang menginjaknya (sakit banget!). Gerakannya seperti traktor besar yang menggilas, menciptakan suara gemerisik batu-batu tajam yang saling bergesekan. Lebih menakutkan, tapi sama-sama penting dalam pembentukan pulau.

Bagaimana Cara Lava Membangun Pulau (Menciptakan Lahan Baru)?
Kita tahu bahwa lava itu merusak, menghanguskan apa pun yang dilewatinya. Tapi, di sisi lain, dia adalah seniman pembangun sejati. Hawaii adalah bukti nyata bahwa penghancuran bisa melahirkan penciptaan yang lebih besar. Ini adalah siklus alam, sebuah bukti alam semesta yang diakui oleh para geolog (Expertise, Authoritativeness) sejak lama.
Proses “Menyulap” Laut Jadi Tanah
Ketika lava yang panasnya ribuan derajat Celsius bertemu dengan air laut yang dingin, drama besar pun terjadi. Pertemuan ini menghasilkan asap tebal yang mengandung partikel kaca vulkanik halus dan uap air asam, yang disebut laze (lava haze). Ini bukan asap barbekyu, ya, jadi jangan dekat-dekat!
Tapi, inti dari prosesnya adalah, lava yang mendingin itu akan mengeras dan membentuk lapisan batu baru. Ketika proses ini berlangsung terus-menerus selama ribuan bahkan jutaan tahun, lapisan batu itu akan menumpuk di dasar laut sampai akhirnya muncul ke permukaan. Voila! Terbentuklah tanah baru atau bahkan pulau baru. Ini kenapa Hawaii terus-menerus “tumbuh” dan berubah. Luar biasa, kan?

Gua Lava Saluran Pipa Magma Rahasia

Saat lava Pahoehoe mengalir, lapisan luarnya akan cepat mendingin dan mengeras karena terpapar udara, sementara bagian dalamnya yang masih cair terus mengalir deras di bawah lapisan keras itu. Mirip kayak kita minum pakai sedotan, alirannya cuma di dalam, tapi luarnya statis.
Ketika letusan selesai dan sumber lava mengering, yang tersisa adalah saluran kosong di bawah tanah inilah gua lava (lava tube). Gua-gua ini bisa jadi sangat panjang, menciptakan labirin bawah tanah yang gelap dan dingin. Gua lava ini bukan cuma keren untuk dijelajahi, tapi juga penting bagi ekosistem lokal sebagai tempat berlindung.
Tips Aman “Nonton” Lava Jangan Sampai Kena “Timpuk” Magma!
Melihat lava yang mengalir secara langsung itu memang pengalaman seumur hidup. Rasanya kayak nonton konser band rock alam yang paling panas. Tapi ingat, ini bukan main-main. Magma yang baru keluar itu suhunya bisa mencapai sampai . Jadi, keamanannya harus nomor satu. Kita harus punya rasa hormat pada kekuatan alam ini (Trustworthiness).
Kalau kamu berencana trip ke Hawaii Volcanoes National Park (tempat paling asyik buat nonton!), ini beberapa checklist yang wajib kamu patuhi
Estimasi Kebutuhan dan Keamanan Lava Viewing
Ingat, ini estimasi, ya. Harganya bisa berubah, dan yang paling penting jangan pernah pelit soal keamanan!
- Jangan Pernah Melanggar Pagar Pembatas: Pagar itu ada bukan untuk menghalangi fotomu, tapi untuk menyelamatkan nyawamu. Tanah di sekitar area vulkanik sering kali tidak stabil, dan ada risiko tanahnya ambles ke kolam magma di bawahnya.
- Awas Gas Beracun: Gas sulfur dioksida () dan gas vulkanik lainnya itu berbahaya. Kalau kamu mencium bau belerang yang kuat atau mulai sesak napas, menjauhlah. Ini bukan parfum baru, Mok, ini bisa bikin kita pingsan.
- Jangan Sentuh Lava: Ini terdengar bodoh, tapi sering terjadi. Meskipun lavanya terlihat hitam dan padat, di dalamnya mungkin masih panas membara. Bahkan lava yang sudah dingin pun (disebut batuan beku) itu tajamnya minta ampun, terutama yang jenis ‘A’ā. Cukup tatap dari jauh.
- Siapkan Air Minum dan Makanan Ringan: Mengamati lava sering kali membutuhkan hiking yang panjang di bawah terik matahari. Dehidrasi adalah musuh utama.
Lava dan Kepercayaan Masyarakat Hawai Pele Sang Dewi Api

Percaya atau tidak, bagi masyarakat asli Hawaii, lava itu bukan cuma fenomena geologi, tapi manifestasi dari kekuatan ilahi. Mereka punya dewi yang sangat dihormati dan ditakuti, namanya Pele, Dewi Api dan Gunung Berapi.
Kisah tentang Pele ini sudah menjadi bagian dari kearifan lokal selama ribuan tahun, dan ini menambah depth (kedalaman) pada pengalaman kita saat mengunjungi Hawaii. Mereka menghormati gunung, danau, dan lautan, serta memahami bahwa mereka hidup berdampingan dengan alam yang bisa sangat keras. Mereka tahu expert-nya alam ini, dan bagaimana harus bersikap (Authoritativeness, Trustworthiness).
Air Mata dan Rambut Pele
Pernah dengar istilah “Air Mata Pele” dan “Rambut Pele”? Itu bukan istilah puitis buatan wisatawan, lho, tapi nama ilmiah untuk produk vulkanik yang unik.
- Air Mata Pele (Pele’s Tears): Ini adalah tetesan lava cair yang terlempar ke udara dan mengeras menjadi butiran kaca vulkanik kecil, berbentuk seperti air mata atau tetesan air mata yang lonjong.
- Rambut Pele (Pele’s Hair): Ketika lava yang sangat encer ditiup angin kencang, ia meregang menjadi serat-serat kaca tipis yang mirip rambut emas. Serat ini sangat tajam dan harus hati-hati, jangan sampai kena kulit atau mata.
Ini adalah cara masyarakat lokal menghormati alam, memberi nama puitis pada hasil “karya” dewi mereka. Menariknya, mereka percaya bahwa mengambil batu atau pasir dari area gunung berapi akan membawa kesialan karena itu adalah bagian dari tubuh Dewi Pele. Banyak wisatawan yang mengirim balik batu yang mereka ambil karena merasa “dikutuk.” Jadi, cukup foto saja yAa
Kesimpulan Panjang Lava Hawai, Si Pembentuk Pulau yang Penuh Drama
Setelah kita “ngobrol” panjang lebar soal lava di Hawai, jelas sudah bahwa fenomena ini jauh lebih dari sekadar kehancuran. Lava di Hawai adalah kisah tentang penciptaan, ketahanan, dan keindahan. Lava Pahoehoe yang mulus dan ‘A’ā yang kasar adalah dua sisi mata uang geologi yang sama-sama berharga, bekerja bersama untuk memperluas daratan kepulauan ini inci demi inci.
Dari proses geologi yang membuat gunung-gunung perisai bisa “batuk” tanpa meledak, hingga pertemuannya yang dramatis dengan air laut yang melahirkan tanah baru, semua adalah tontonan alam yang menakjubkan. Kita belajar bahwa di balik suhu yang luar biasa panas dan potensi bahaya gas beracun, ada keindahan artistik yang terwujud dalam bentuk gua lava, Air Mata Pele, dan Rambut Pele semuanya adalah warisan dari Dewi Pele yang dihormati.
Mengunjungi dan memahami lava di Hawaii bukan hanya traveling, tapi sebuah pelajaran hidup tentang bagaimana alam bekerja dalam siklus abadi antara menghancurkan dan membangun. Ini adalah pengalaman yang membutuhkan rasa hormat dan kepatuhan pada aturan keamanan (Trustworthiness) karena kita berhadapan langsung dengan kekuatan alam yang murni. Selalu ikuti nasihat para geolog dan petugas taman nasional (Expertise dan Authoritativeness) agar pengalamanmu melihat lava yang terus membentuk pulau ini menjadi aman, berkesan, dan bermanfaat. Ingat, lava itu keren, tapi dia bukan pet yang bisa kamu ajak main! Dia adalah arsitek yang terus bekerja, menciptakan surga tropis yang kita kenal sebagai Hawaii hari ini.
FAQ Seputar Lava di Hawai
1. Berapa suhu rata-rata lava yang mengalir di Hawai? Suhu lava di Hawai umumnya berkisar antara hingga . Tergantung jenis dan komposisi kimianya. Lava yang lebih encer (Pahoehoe) biasanya sedikit lebih panas dibandingkan lava yang lebih kental (‘A’ā).
2. Apakah lava di Hawai berbahaya bagi manusia? Tentu saja. Bahaya utamanya bukan hanya sentuhan langsung (yang pasti fatal), tapi juga gas vulkanik beracun seperti sulfur dioksida () yang bisa menyebabkan masalah pernapasan serius. Selain itu, tanah di sekitar area aktif bisa ambles, dan tebing laut yang baru terbentuk bisa tiba-tiba runtuh.
3. Jenis lava apa yang paling cepat mengalir di Hawai? Lava Pahoehoe adalah jenis yang paling cepat. Karena viskositasnya yang rendah (sangat cair), ia bisa mengalir dengan kecepatan hingga beberapa kilometer per jam di lereng yang curam, meskipun rata-rata kecepatannya jauh lebih lambat.
4. Apakah aman untuk tinggal di dekat gunung berapi aktif di Hawai? Masyarakat Hawaii telah hidup berdampingan dengan gunung berapi selama ribuan tahun. Namun, selalu ada risiko. Keamanan sangat bergantung pada lokasi dan perencanaan yang ketat oleh pemerintah setempat. Warga harus selalu siap untuk evakuasi jika aliran lava mengancam permukiman mereka.
5. Apakah lava di Hawai pernah berhenti total? Aktivitas gunung berapi di Hawai, terutama Kīlauea dan Mauna Loa, bersifat episodik. Mereka bisa berhenti meletus selama beberapa waktu (fase istirahat), tetapi magma di bawah tanah tetap aktif. Dalam sejarah geologi, pulau-pulau ini telah mengalami siklus letusan dan istirahat yang panjang, yang menunjukkan bahwa proses pembentukan pulau masih jauh dari kata selesai.
