Siapa Sih Murata? Pahlawan Tanpa Tanda Jasa di Demon Slayer

Kalau semua karakter di Demon Slayer adalah pahlawan super, maka Murata Demon Slayer adalah perwakilan kita, orang biasa, yang ikut berjuang di medan perang. Dia mungkin tidak punya jurus andalan yang memukau atau kekuatan di atas rata-rata. Tapi, dengan segala keterbatasannya, dia berhasil mencuri perhatian penonton berkat kepribadiannya yang lucu dan mudah untuk kita pahami.

Awalnya, Murata ini cuma kayak karakter figuran yang kebetulan aja selamat di Ujian Seleksi Akhir. Dia nggak punya backstory dramatis, nggak punya jurus pernapasan yang canggih, dan pedangnya bahkan dibilang “pedang jelek” oleh beberapa karakter lain. Tapi, seiring berjalannya cerita, terutama di Mount Natagumo Arc dan Infinity Castle Arc, Murata membuktikan diri kalau dia itu lebih dari sekadar “tambahan.” Dia itu perwakilan kita, penonton, yang ngelihat para iblis kuat dan Hashira dengan mata melongo. Dia itu kayak “orang biasa” yang nyasar di tengah-tengah pertarungan para dewa.

www.reddit.com

Kekuatan dan Kemampuan Murata yang Bikin Bingung (dan Kagum)

Dibandingkan dengan Tanjiro yang punya Hinokami Kagura, atau Hashira yang punya teknik pernapasan super keren, kekuatan Murata ini bisa dibilang… biasa banget. Tapi justru di situlah letak keunikannya. Dia membuktikan bahwa untuk jadi pahlawan, nggak harus punya kekuatan super. Cukup punya keberanian dan mau berjuang.

Teknik Pernapasan Air Versi Murata

Sama seperti banyak pembasmi iblis lain, Murata juga menggunakan Teknik Pernapasan Air. Tapi, ada yang lucu dari tekniknya ini. Efek visualnya nggak sekeren Giyuu Tomioka. Kalau Giyuu mengeluarkan naga air yang epik, Murata cuma… mengeluarkan gelombang air yang terlihat biasa aja. Beneran kayak orang nyiram air dari ember, tapi lebih cepat.

Ini yang bikin Murata jadi sosok yang relatable. Dia itu kayak kita yang cuma punya skill “standar,” tapi tetap berani maju dan berjuang. Dia nggak pusing dengan jurus-jurus yang kelihatan keren. Baginya, yang penting jurus itu efektif, meskipun tampilannya nggak meyakinkan. Ini mengajarkan kita bahwa hasil itu lebih penting daripada gaya.

image.idntimes.com

Pedang Nichirin yang Gak Berganti Warna

Di Demon Slayer, pedang Nichirin punya keunikan. Setiap pedang akan berubah warna sesuai dengan pemiliknya, mencerminkan elemen pernapasan yang mereka kuasai. Pedang Tanjiro jadi hitam, Rengoku jadi merah menyala, dan seterusnya. Tapi, pedang Murata? Pedangnya tetap berwarna abu-abu.

Ini jadi lelucon di kalangan penggemar. Pedangnya nggak berubah warna, yang mengindikasikan bahwa dia nggak benar-benar menguasai teknik pernapasan tertentu. Tapi, di sisi lain, ini juga menunjukkan keunikan Murata. Dia itu pure fighter. Dia bertarung dengan insting, pengalaman, dan keberanian, bukan cuma mengandalkan kekuatan supernatural dari pedangnya. adalah bukti nyata bahwa pedang yang baik bukanlah pedang yang berwarna-warni, tapi pedang yang tetap tajam di tangan orang yang berani.

www.reddit.com

Peran Penting Murata: Lebih Dari Sekadar Figuran

Meskipun sering jadi bahan candaan, peran Murata ini sebenarnya penting banget di beberapa arc. Dia bukan cuma ada, tapi juga berkontribusi besar dalam misi.

Penyintas di Gunung Natagumo

Ingat di Mount Natagumo Arc, waktu para pembasmi iblis pemula diserang oleh iblis laba-laba? Murata adalah salah satu dari sedikit yang berhasil selamat. Dia menyaksikan teman-temannya tewas satu per satu, dan dia adalah orang yang pertama kali memberikan laporan kepada para Hashira tentang situasi yang mengerikan di gunung itu.

Laporannya ini yang membuat para Hashira, termasuk Giyuu Tomioka dan Shinobu Kocho, datang membantu. Tanpa laporan Murata, mungkin lebih banyak pembasmi iblis yang tewas. Ini membuktikan bahwa keberanian untuk mundur, melaporkan situasi, dan meminta bantuan juga merupakan bentuk kepahlawanan. Nggak semua pertempuran harus diselesaikan sendirian.

alwofnce.xyz

Sosok yang Sering Muncul di Momen-Momen Krusial

Selain di Gunung Natagumo, Murata juga sering muncul di momen-momen penting lain. Dia muncul di Infinity Castle Arc, membantu para Hashira melawan Muzan. nggak bertarung di garis depan, tentu saja, tapi tetap ada di sana, siap membantu. bahkan terlihat membantu para Hashira yang terluka, membuktikan bahwa peran seorang pembasmi iblis nggak melulu soal tebas-menembas. Peran itu juga soal saling mendukung dan membantu satu sama lain.

Murata adalah representasi dari “tenaga cadangan” yang selalu siap sedia. Dia nggak menonjol, tapi kehadirannya selalu dibutuhkan. Ini mengajarkan kita bahwa setiap orang, sekecil apa pun perannya, punya kontribusi penting dalam sebuah tim.

Momen-Momen Lucu Murata yang Bikin Kita Senyum

Satu hal lagi yang bikin Murata dicintai adalah momen-momen lucunya. Dia adalah karakter yang membawa comic relief di tengah cerita yang serius dan penuh darah.

Momen-Momen Clueless yang Menggemaskan

Murata ini sering terlihat bingung dan panik. Misalnya, saat dia pertama kali bertemu Tanjiro, dia ketakutan dan nggak bisa percaya kalau ada orang sekuat itu. Dia juga sering terlihat bingung saat berada di tengah-tengah pertarungan yang intens.

Momen-momen ini yang bikin Murata terasa manusiawi. Dia bukan pahlawan super yang nggak kenal takut. Dia takut, dia bingung, tapi dia tetap maju. Ini menunjukkan bahwa keberanian sejati bukanlah tentang nggak punya rasa takut, tapi tentang menghadapi rasa takut itu dan tetap bertindak.

Anekdot di Luar Cerita Utama

Momen-momen lucu Murata nggak cuma ada di anime. Di manga dan spin-off Demon Slayer, dia juga sering jadi bahan candaan. Misalnya, ada cerita di mana dia kebingungan mencari cara agar pedangnya bisa berganti warna. Ini menunjukkan bahwa Murata adalah karakter yang sadar diri, dan dia menerima kenyataan kalau dia nggak sekuat yang lain.

Humor yang dibawa Murata ini bikin cerita Demon Slayer jadi lebih segar. Dia adalah “angin segar” di tengah badai. Kehadirannya bikin kita bisa sejenak istirahat dari ketegangan, dan tertawa bareng.

Kesimpulan

Jadi, Murata Demon Slayer adalah bukti nyata bahwa pahlawan nggak harus selalu punya kekuatan super. Dia adalah pahlawan tanpa tanda jasa, sosok yang relatable, lucu, dan punya kontribusi besar di balik layar. Meskipun pedangnya nggak berganti warna dan jurus-jurusnya terlihat biasa, keberaniannya dan kesetiaannya kepada Korps Pembasmi Iblis patut diacungi jempol.

Murata mengajarkan kita bahwa setiap orang punya peran penting, nggak peduli seberapa kecil atau besar peran itu. Dia membuktikan bahwa keberanian sejati bukanlah tentang nggak punya rasa takut, tapi tentang menghadapi rasa takut itu dan tetap berjuang. Jadi, lain kali kamu nonton Demon Slayer, jangan lupakan sosok Murata. Dia mungkin nggak sekuat Hashira, tapi semangatnya sekuat baja.

FAQ

 

1. Siapa Murata di Demon Slayer?

Murata adalah seorang anggota Korps Pembasmi Iblis yang muncul di beberapa arc utama, seperti Mount Natagumo Arc dan Infinity Castle Arc. Dia dikenal karena karakternya yang lucu dan relatable.

2. Apakah Murata menggunakan teknik pernapasan?

Ya, Murata menggunakan Teknik Pernapasan Air, namun efek visualnya tidak sekeren milik Hashira Air, Giyuu Tomioka.

3. Apa yang terjadi pada pedang Nichirin Murata?

Pedang Nichirin Murata tidak pernah berubah warna dan tetap berwarna abu-abu, yang menjadi lelucon di kalangan penggemar dan mengindikasikan dia tidak menguasai elemen pernapasan secara mendalam.

4. Apa peran penting Murata di cerita Demon Slayer?

Peran penting Murata adalah sebagai saksi mata dan pelapor di Mount Natagumo Arc, yang membuat Hashira datang membantu. Dia juga berperan sebagai tenaga cadangan yang membantu di Infinity Castle Arc.

5. Apakah Murata berhasil selamat di akhir cerita?

Ya, Murata adalah salah satu dari sedikit pembasmi iblis yang berhasil selamat dari pertempuran terakhir melawan Muzan Kibutsuji.

Similar Posts